“Mbak, ada kedai teh menarik lho. Namanya Kedai Teh Dialog.”
Temanku yang suka pergi ke tempat-tempat menarik langsung memberi tahu kalau ada tempat menarik. Sebagai orang yang suka hal menarik, tentu, rasanya pengen juga ke sana.
Cuma masalahnya, tempat ini tuh ada di Boyolali dan bukanya mulai dari jam 5 sore. Bisa bayangin nggak, gabutnya aku ke Boyolali cuma buat ngeteh sore-sore terus balik?
Terdengar konyol ya? Sebenernya, ini udah lama ceritanya, tapi aku mau cerita lagi biar makin banyak orang yang tahu ada slow tea bar yang enak tempatnya, seru dan rasa minumannya tuh unik. Daripada semakin penasaran, yuk langsung cek ceritaku berikut. Here we go!
Table of Contents
Bermula dari Titi Laras
Jika dipikir-pikir, aku tahunya Mas Cakra, pemilik Kedai Teh Dialog itu dari Titilaras. You know lah, Titilaras tuh kedai kopi yang lokasinya ada di Pasar Gede, Solo. Dulu tuh masih belum seramai sekarang jadi, aku masih bisa duduk tenang di pinggiran jendela sambil liat Mas Arkha, pemilik Titilaras pas meracik kopi. Di sana, aku baca buku tentang mixology teh yang menajdi awal mula aku tahu kalau ada istilah mixology.

Awalnya cuma pengen baca karena gabut, nggak tahu ngobrol sama siapa, hujan deras dan angin, males main media sosial. Karena gambarnya cukup menarik, jadi iseng kubaca.
Baca-baca, ternyata isinya menarik. Beberapa isinya adalah pengetahuan seputar:
- Alat yang digunakan dalam dunia mixology.
- Jenis teh yang bisa kamu mix beserta dengan karakter tehnya.
- Resep mixology. Mulai dari air gula sebagai basic hingga pembuatan sirup yang bisa kamu gunakan dalam membuat teh kekinian.
Beberapa hari kemudian, kalau nggak salah sih, temanku bilang kalau di Boyolali ada tempat nge-teh yang enak dan unik. Uniknya adalah karena tidak ada buku menu dan menyajikan teh sesuai dengan mood kamu saat itu. Nah, dari sini aku tertarik nih apalagi aku ini termasuk tea lover yang terkadang menyamar sebagai coffee addict.
Mulai dari situ, temenku ini nge-DM tentang kedai teh yang ada di Boyolali tersebut. Sampai akhirnya bilang, “Kapan-kapan yuk Mbak, kita ke sana!”
Hayuk aja lah kalo aku!
Mau Ngeteh di Kedai Teh Dialog Boyolali? Reservasi Dulu Ya!
Awalnya rencana mau ngeteh di Kedai Teh Dialog itu, kami langsung meluncur ke sana. Itu awalnya karena kami pikir, kedai teh ini akan sama seperti kedai teh pada umumnya.
Lalu, aku cek nih di Google Maps jam operasionalnya tuh kapan saja karena di Instagram Kedai Teh Dialog itu tidak ada informasi jam bukanya. Hanya melayani saat reservasi! (Sisipan bentar, buat yang punya bisnis, tolong punya pin di GMaps ya, karena itu akan sangat membantu!)
Setelah dicek, ternyata bukanya mulai jam 5 sore! WOW!
Perjalanan dari Klaten ke Boyolali itu sekitaran 1 jam. Belum lagi kalau harus melewati jalan alternatif yang barengannya adalah truk. Akan sangat menantang ya!
Pas tahu bukanya jam segitu, kami mikir, “Masa iya sih ke Boyolali cuma mau ngeteh habis itu balik?” Padahal kalau dipikir-pikir, aku main ke jogja pun kadang berangkat jam setengah 6 sore, lalu balik jam 10-an malem. Sama-sama menantang tapi kalo ke Boyolali jam segitu dan cuma mau ngeteh kok rasanya gabut dan memeng (capek) sekali.
Akhirnya beberapa kali buat janji dan beberapa kali weekend sudah penuh. Gagal maning, Son!
Hingga akhirnya, kami mendapatkan kesempatan bersua di Kedai Teh Dialog! (macam ketemu kabag >.<)
Dan kamu tahu kapan itu? Yup! Kamis sore dan itu pun sebelum puasa karena hanya itu yang available. Hahaha… Kalau dipikir-pikir, gabut sekali ya kami ini!
Minum Teh Unik di Kedai Teh Dialog

Hari yang ditunggu tiba. Kami cerah yang sangat alhamdulillah.
Sore itu, temanku langsung menghampiri dan kami bersiap untuk pergi. Kami melewati jalan Jatinom yang mengharuskan setiap pengendara harus ekstra hati-hati. Salah satu alasannya adalah jalannya yang banyak lubang, bergelombang yang bisa menghentak dan merontokkan seperempat lemak tubuh.
Sampai di Boyolali, kami sempat tidak yakin dengan tempatnya. Bukan karena tempatnya di pinggir jalan melainkan sebuah rumah modern lantai dua dengan garasi cukup besar, pagar tinggi dan taman yang cukup menarik dan letaknya di tikungan jalan.
Tidak ada plang nama seperti ‘Kedai Teh Dialog’. Tidak ada.
Sampai kami harus bertanya ke salah satu tetangga untuk memastikan apakah titik GMaps ini valid atau menipu seperti biasa?
Akhirnya, kami ragu dan masuk ke samping rumah. Jadi nggak ngerasa buat ngeteh tapi buat bertamu hahaha.
“Masuk Mbak!” sapa Mas Cakra.
Di samping pintu masuk terdapat tulisan ‘Dialog’ dan disampingnya ada kamar mandi kecil. Mungil.
Masih dengan ragu-ragu, kami masuk ke ruangan mungil itu. Dari luar, terlihat rak botol yang berisi sirup minuman buatan sendiri untuk mixology. Di bagian meja terdapat beberapa jenis teh. Ada rak merchandise dan hiasan seperti lukisan yang membuat ruangan dengan tema kontemporer minimalis tersebut terasa unik.
Ada yang unik di sini selain tehnya, yaitu tampilan dari wadah teh. Beberapa ada yang dibungkus kardus layaknya teh pada umumnya, tapi ada juga teh yang menggunakan wadah guci seperti guci abu.

Melihat koleksi tersebut, aku kayak speechless. Belum pernah aku melihat koleksi teh dan sirup minuman sebanyak itu. Biasanya kalau di cafe gitu kan botol-botolnya biasanya ditaruh di rak bawah. Nah, kalau ini, terpampang nyata sodara-sodara!
Oh ya, di sini hanya ada 1 meja kecil dan 2 tempat duduk. Di area taman bisa sih tapi rada repot kalo hujan tapi kalau pas cerah, enak banget vibe-nya. Jadi mungkin kalau reservasi bisa maksimal 15an orang.
Sebelum pesan, Mas Cakra menyampaikan kalau di sini tidak ada buku menu. Catat ya!
“Terus gimana pesan minumannya?”
Mas Cakra akan tanya, kamu pengennya apa? Pengen rileks, tenang, atau justru sebaliknya. Mood kamu lagi gimana? Kamu suka bahan A apa enggak? Suka manis apa enggak?
Pendekatan psikologisnya masuk banget ya. Jangan kaget karena Mas Cakra ini lulusan Ilmu Komunikasi. Jadi, kalo masalah berkomunikasi, jangan ditanya hehehe.
Karena temanku capek kerja dan pengen rileks, Mas Cakra membuatkan minuman yang wangi khas bunga dengan bahan dasar teh hitam. Aku coba nyicip minumannya (maaf tanpa gambar, karena kehapus hehe) dan seger tapi nggak sesuai lidahku karena terlalu manis.
Note, jika kamu merasa minuman kamu kurang pas, misalnya kemanisan, maka minumannya akan ‘diperbaiki’ atau diganti.
Saat itu, mood-ku biasa aja. Nggak sedih, nggak seneng, nggak down atau apapun. Flat aja dan inilah minuman untukku.

Sebenernya, minumannya tanpa nama sih, cuma kunamain aja rujak teh.
Pertama kali liat, “Teh apaan ini? Mana dikasih cabe lagi!” Kalau ada gorengannya, okelah ya walaupun cabainya kepanjangan. Lha ini, dipake buat garnish? Mungkin besok bisa dibelah dulu kali ya, Mas. Jadi tampilannya kayak bunga cabe yang biasanya ada di nasi tumpeng.
Pertama kali nyicip, ngerasain ada pedes-pedesnya. Tebakan pertamaku adalah ada ladanya, tapi ternyata cabe! Itu, pucuk cabainya dipotek terus diuleg dan dicampur dengan teh hijau.
Terus isinya sendiri, menurut lidahku ini ada rasa mangga dan nanas. Rasa asin dari garam membuat minuman ini rasanya kayak bumbu rujak garam cabai khas Sunda. Karena ini aku bikin namanya Rujak Teh.
Bagaimana dengan rasanya? Rasanya masih masuk di lidahku walaupun untuk temanku enggak. Nggak terlalu manis, ada rasa pedasnya dikit, ada manisnya dan asinnya dikit. Kayak ngemut Nano-Nano hahaha.
Untuk temannya temenku, dia menggunakan teh hitam sebagai basic, lalu diberi lavender dan pala dengan garnish tumbuhan pakis yang biasanya ada di sumur atau area lembab. Unik ya.
Katanya, ada teh dengan wasabi juga tapi sayangnya hari itu sedang kosong. Kapan-kapan mungkin bisa coba lagi ke sana hahaha. Apalagi ketemu anaknya Mas Cakra yang ganteng, imut, kayak Cipung! (Cute)
Aku yang Menemani atau Kamu yang Menemani
Kedai Teh Dialog menggunakan konsep private service. Kamu akan dilayani secara private tanpa takut lingkungan riuh yang terkadang mengganggu. Salah satu keunggulan dari sistem ini adalah kamu bisa ngobrol sepuasmu hingga waktu reservasi habis. Cocok banget nih buat yang introvert atau pengen me time tanpa diganggu suara haha hihi pengunjung lain.
Aku ingat, Mas Cakra pernah bilang kenapa namanya Dialog adalah karena di situ kita berdialog (koreksi jika saya salah). Berkomunikasi dan bukan monolog. Konsep di sini adalah, aku yang menemani kamu atau kamu yang menemani aku.
Cukup rumit ya. Mas Cakra pernah bercerita kalau ada pengunjung yang datang dan hanya berdiam diri. Lama sekali. Beberapa kali ditanya tak menjawab tapi akhirnya dia ngobrol juga.
Intinya, kalau kamu mau bicara atau curhat di sini, dipersilakan. Mau ngobrol, sharing atau hanya duduk diam dan mendengarkan Mas Cakra bicara pun sangat dipersilakan.
Dari obrolan tersebut, aku baru tahu kalau Kedai Teh Dialog itu awalnya ada di NTB. Lalu karena Mas Cakra harus pindah, maka ditutup dan akhirnya buka di Boyolali.
Nggak cuma itu, aku juga tahu rekomendasi tempat yang unik lainnya, yang punya makanan enak seperti kue yang bisa aku datangi. Jadi, jangan ragu untuk ngobrol, apapun itu, saat kamu di sini.
Tips ke Kedai Teh Dialog
Kalau kamu mau ke Kedai Teh Dialog, ada beberapa catatan penting yang bisa membantu kamu, yaitu:
- Jangan lupa DM dulu sebelum reservasi. Memang sih, kalau pas tidak ada customer kamu bisa saja ngeteh di sini, tapi timing-nya susah, Bestie!
- Ruangan yang tidak terlalu besar. Jadi, kamu nggak bisa bawa rombongan buanyak buat ke sini.
- Sebelah rumah Mas Cakra ada kebun yang bisa kamu gunakan untuk parkir mobil.
- Jangan ragu untuk tanya atau sekedar ngobrol.
- Kasih review jujur. Siapa tahu dari situ kamu dapat minuman yang pas di lidah kamu.
- Kamu bisa membeli teh di sini. Misalnya teh chamomile.
So, tertarik juga untuk ngeteh di Kedai Teh Dialog? Atau pengen coba liburan ke tempat seru seperti serunya berkunjung ke Dharma Boutique Roastery, Semarang? Stay tune di Nuraskara biar kamu dapat insight tempat liburan/nongkrong yang pas buat kamu.
Wahhhh. Ku baca sampai selesai. Tulisan nya bagus lho Kakkk. 🌟
Kapan2 semoga bisa ke Kedai Teh Dialog juga. Tapi kira-kira apa bisa pesan teh anget / manis biasa, Kak? Karena lebih tertarik sama vibes di sana dan “dialog” nya. Untuk teh, lebih suka yang sudah familiar di lidah. :))
hi Kak Hida, tengkyu so much sudah mampir
bisa banget kak pesen teh anget terus nikmatin vibe-nya di sana
Sip. Semoga kapan2 bisa ke sana! :DD